"Mati Lampu"

(Gw mao pake kata2 sok meninggi dan mengacau sampe ubun2 ahh kali ini! haha)



Kemarin, segalanya terasa kabur, remang, samar, buram.

Pukul 20.30 WIB, kuberanikan diri memastikan.

Jawabannya sedikit menyakitkan. Memang belum berakhir. Tapi, menunggu itu memuakkan!



Dibawalah ke suatu tempat, tuk' kali pertama menjejakkan kaki disana.

Sampai. Duduk. Menunggu.

Kupandangi dia-dia, yang tengah asik melewati akhir hari...

Canda tawa, gosip ria, semua tertuang malam tadi.


Asbak pertama mereka tergantikan dengan yang kedua.

Meneguk melepas dahaga atau apalah istilahnya.

Keripik menyela... Tertawa, memamerkan canda depan kamera.

Asbak ketiga mengganti yang kedua.

Meneguk lagi.

Keripik lagi. Cukup ampuh 'tuk terjaga.

Tertawa, bersulang, kali ini meneguk sambil mengernyitkan mata.

Bersulang lagi. Lalu meracik yang baru.

Asbak entah sudah berapa kali tergantikan.

Dia-dia yang dahulunya tak pernah sekalipun bertegur sapa, semalam berpelukkan pun tak terelakkan.

Kepulan asap dan musik pekak menduniawi.




Siapkah duniaku?

Takkan terjawab selama semua masih kabur, remang, samar, buram.

Yang jelas hanya muntahan sebagai tanda menyerah pada racikan kelima.



Tolong nyalakan lampunya, kawan.

Aku tak butuh perpisahan. Aku hanya butuh penerangan.

Tolong jelaskan! Karena menunggu itu memuakkan.